juni jangan pergi

hep, juni jangan pergi dulu, saya belum posting untuk bulan juni.. ini dia postingnyaa.. ehe..
beberapa hari yg lalu saya mendapat rezeki untuk berkunjung ke karimun jawa bersama 2 orang teman saya. awalnya yang akan pergi ke karimun jawa adalah laris, bayu dan ikhsan. namun tiba2 laris mendapat panggilan wawancara kerja oleh salah satu bumn terbesar di indonesia, jadilah saya ditunjuk sebagai pemain pengganti.

walaupun sudah 5 tahun tinggal di bandung, namun kami sempat tersasar saat mencari posko bus malam keramat djati di jalan ambon. bus inilah yang kemudian membawa kami ke jepara. ongkos bus dari bandung ke jepara = Rp 80.000,-
sepanjang perjalanan kami tidak banyak berbicara. saya memang tidak suka berbicara, ikhsan mudah tidur, sedangkan bayu sedang menahan kehendak perutnya untuk ee’. eh, bukan ding, bayu sedang mendengarkan lagu dari iphone-nya. selain itu, hari juga sudah malam, tidak banyak yang bisa kami lihat di perjalanan, karena gelap.
sekitar jam 3 pagi, kami sampai di kota semarang. lawang sewu sebagai penandanya. tidak lama setelah sholat subuh berjamaah dengan beberapa orang penumpang lain dan awak bus di mesjid pinggir jalan, kami pun tiba di jepara. hampir di sepanjang jalan yang kami lalui, padat akan usaha meubel. ya, salah satu hal yang khas dari jepara adalah ukiran kayunya.
pagi masih gelap karena mendung, kami tiba di pelabuhan jepara disambut hujan rintik-rintik. titik-titik air hujan menerpa wajah kami saat menaiki becak dari tempat bus menurunkan kami ke pelabuhan ini. ongkos becak = Rp 10.000,-
di pelabuhan kami bertemu dengan 2 orang teman yang akan mendampingi kami selama di karimun jawa. dari pelabuhan inilah kami akan menempuh perjalanan laut menuju kepulauan karimun jawa.

namanya kapal muria, kapal kelas ekonomi satu2nya yang berlayar dari jepara ke karimun jawa. jika kapal ini rusak, maka selama berbulan-bulan kehidupan di karimun jawa akan terganggu. sebenarnya ada juga transportasi lain yang bisa digunakan untuk menuju karimun jawa, seperti kapal cepat kartini dan pesawat kecil, tapi harganya relatif tidak begitu terjangkau oleh masyarakat.
kapal muria memiliki kecepatan rata2 15 km/jam. sehingga kami terombang-ambing di laut selama sekitar 6 jam. untungnya kami naik kapal lebih awal, jadi bisa memilih posisi yang nyaman yaitu di sebelah ruang komando. percayalah, tempat yang lain jauh lebih tidak nyaman, kecuali anda membayar lagi 30.000 untuk mendapatkan hak akses ke ruang vip.
tidak banyak hal yg bisa dilakukan di atas kapal. permainan kartu sudah kami lakukan berulang-ulang kali, tp kapal belum juga sampai. kebosanan pun semakin melanda. untungnya di dekat kami ada rombongan mahasiswa dari institut kesenian jakarta, yg orangnya kocak2. salah satu percakapan mereka yg saya ingat adalah:

johan: duh, gw mau jekpot nih.. (jekpot itu maksudnya muntah)
roy: yah, elu sih, kalo mau jekpot jangan duduk..
johan: trus gmn?
roy: hand stand.

teman2 dari ikj ini pergi ke karimun jawa bukan dalam rangka liburan, tetapi karena hendak membuat tugas. film dokumenter. dan mereka membawa serta seorang artis idaman sepanjang jaman, yg juga kk angkat saya, yaitu fauzi baadilah.
fauzi baadilah
jika beruntung, selain bisa bertemu artis (sangat jarang ada artis yg mau naik kapal kelas ekonomi), kita juga bisa berkenalan dgn banyak orang selama di kapal, termasuk dgn turis asing. selain itu kita juga bisa melihat lumba2 & ikan indosiar yg sesekali berlalu lalang di sekitar kapal.
tips, jika anda pergi dalam jumlah rombongan yg sedikit, maka carilah beberapa teman di kapal ini. hal ini dilakukan supaya nantinya anda bisa mengajak mereka untuk sharing perahu saat di karimun jawa. sehingga biaya menyewa perahunya lebih murah. selain itu ya untuk nambah2 follower di tumblr, blog atau pun twitter, siapa tau mereka punya..

ketika kapal mendarat di pelabuhan tanjung bali karimun, perasaan kami bukan main senangnya. melihat air yg jernihnya minta ampun dan kebiruan, rasanya kami ingin langsung menyeburkan diri saat itu juga. tapi hati kami berkata jangan, lebih baik ke homestay dulu meletakkan barang2 lalu sholat & makan.
homestay yg kami tempati bernama prapatan. saat kami datang, ada 2 pasang turis dari jerman yg sedang melihat-lihat kamar. kamar yg tersisa tinggal dua, jadi si pemilik homestay menawarkan supaya yg 2 perempuan tidur sekamar, yg 2 laki-laki tidur sekamar. tapi si laki-laki tidak mau, karena takut di bilang gay. akhirnya mereka tidak jadi menginap di homestay itu. kami yg sekamar bertiga hanya melongo demi mendengar alasan si laki-laki itu. yaeelah, sekamar berdua doang, kite dong sekamar bertigaa.

kami makan di rumah makan terbesar sekarimun jawa. namanya rumah makan bu ester. ada satu minuman yg membuat jakun kami turun naik saat melihat kesegaran yg terpancar dari penampilannya. yaitu es jeruk nipis. udara panas di pinggir pantai membuat embun2 yg muncul di dinding gelas berisi es jeruk nipis itu semakin membuat kami tergoda untuk mencicipinya. srrp.. selesai makan, kami pergi jalan kaki ke pantai. untuk berenang perdana sambil menunggu surya tenggelam digantikan rembulan.
berenang senja

di hari kedua, kami pergi jalan2 dengan perahu. kami berbagi perahu dengan beberapa orang turis lokal dan mancanegara. seperti yg sudah saya katakan tadi, utk menghemat biaya. tapi jangan terlalu rame berbaginya, karena perahu juga punya kapasitas maksimal.
rombongan kapal
kami jalan-jalan ke beberapa pulau untuk melakukan kegiatan snorkeling, menombak ikan, memanjat pohon kelapa, makan siang dengan membakar ikan hasil tangkapan, dan bermain bersama hiu, tenang saja, hiunya tidak menggigit, asalkan anda tidak sedang dalam pendarahan (ngapain juga lagi berdarah2 nyebur ke laut).
bermain hiu
tips, saat jalan-jalan di laut, pakailah sunblock. jangan pernah anda berfikir bahwa sunblock hanya untuk perempuan, laki2 item dikit mah ga masalah. jangan pernah begitu. ini bukan soal jantan atau tidak jantan. tapi soal bakar membakar. kulit kita tidak hanya hitam saat terpapar sinar matahari, tapi juga terbakar. main dilaut berjam-jam itu cukup untuk membuat menderita 3 hari 3 malam karena kulit rasanya perih seperti abis kena knalpot. sekali saya ingatkan, jangan remehkan soal blocking memblocking, apalagi sunblocking.
tips, saat akan snorkeling, pilihlah kacamata & snorkel yg paling nyaman. cocokkan alat2 tersebut dg mata dan mulut anda. agar lebih gampang, carilah yg mereknya terkenal. ahaha. kemudian, jika anda menggunakan fin atau sepatu yg berbentuk seperti kaki katak, usahakan jangan memakai gaya katak. karena paha anda bisa sering terkena karang, seperti saya T.T ada dua luka baret dan satu luka lecet yg belum hilang bekasnya.. T.T gunakanlah gaya bebas.
terumbu karang di laut karimun memang masih banyak dan bervariasi, begitu pulang ikan dan hewan2 laut lainnya. beberapa hewan yg sebaiknya jangan didekati adalah ubur2 dan bulu babi. ubur2 berwarna transparan, sehingga anda tidak tau apabila sedang berdekatan dg dia, jd yg bisa anda lakukan hanyalah menahan gatal krnnya. tenang, gatalnya sedikit doang, tidak terlalu spektakuler.
lain ubur2, lain pula bulubabi. beliau ini memiliki penampang seperti rambutan gondrong yang baru saja tersambar petir. gosong, tegang dan jigrag. tapi sebenarnya bulubabi ini rapuh, jika telah menusuk, maka durinya patah dan tersisa tinggal yg di dalam daging kita saja. cara menghancurkannya adalah dgn menyiram kaki kita dgn amonia. dari mana bisa mendapatkan amonia? yg paling gampang adalah dari air pipis..

hari ketiga adalah hari jumat. hanya ada satu mesjid yg menyelenggarakan sholat jumat di karimun, karena mesjid yg satu ini cukup besar, dan penduduk karimun hanya sedikit, itupun banyak yg pergi melaut. penduduk yg pergi kemasjid dgn menggunakan motor, akan meninggalkan kunci motor tertancap di motornya. ya, di karimun jawa kunci seakan-akan tidak pernah lepas dari motornya, nyantol begitu saja. tidak ada yg akan mencuri.
di hari ini kami tidak melaut. kami berjalan-jalan dgn motor ke perkampungan bugis. di sini kami melewati sawah, rumah adat, bandara, teluk, dan bermain bola bersama anak2 di pinggir pantainya. serta tentu saja melihat perkampungan bugis.
beberapa rumah di kampung bugis terlihat sedikit lebih mewah daripada di karimun. kata teman pemandu kami, pemilik rumah2 itu adalah para tki yg pulang beberapa tahun sekali, kemudian membangun rumah, kemudian pergi lagi keluar negeri. hmm..
ohiya, kami juga melewati pltd (pembangkit listrik tenaga diesel) yg menyuplai listrik di karimun. ada dua mesin diesel di pltd ini. yg satu untuk listrik dari jam 6 sore sampai jam 12 malam, yg satu lagi dari 12 malam sampai 6 pagi. bagaimana dengan listrik dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore? tidak ada. makanya jika anda ingin men-charge hp atau ingin menggunakan hairdryer, gunakanlah di malam hari supaya ada listriknya.
hari ketiga, kami melaut lagi. mengunjungi pulau-pulau kecil yang ada disekitar pulau utama. dulu saya berpikir bahwa cerita tentang ada orang yg membeli pulau hanyalah guyon belaka. ternyata di karimun jawa, hampir semua pulau telah ada pemiliknya, diantaranya bahkan orang asing. seorang nelayan tua bercerita kepada kami, ada pulau yg dibeli orang asing dengan harga 15 juta rupiah saat tahun 70an. waw. amajong. kemanakah uang hasil penjualan pulau2 tersebut? digunakan untuk apakah itu? saya tidak tau, yg jelas saya jadi teringat penggalan lirik lagu franky sahilatua yg berjudul perahu retak:

tanah pertiwi, anugerah ilahi, jangan ambil sendiri..
tanah pertiwi, anugerah ilahi. jangan makan sendiri..

pulau
tidak banyak pulau yg kami kunjungi di hari ketiga ini, sedikit mengecewakan memang, tp hal ini dikarenakan oleh angin timur yg sedang bertiup amat kencang hari itu. jd berbahaya. maka jika anda akan pergi ke karimun, sebaiknya cari tau dulu musim ataupun cuaca apa yg lagi trending di karimun saat itu.
arus deras
malam harinya, malam minggu, malam bulan purnama, malam terakhir kami di karimun jawa. setiap malam minggu, ada pasar malam di lapangan bola depan kantor camat. anak2 bermain, ibu2 berdagang, anak mudanya nonton layar tancep, bapak2nya ada yg bermain bersama anak, ada yg membantu ibu berdagang, ada juga yg nonton layar tancep. sebelum menayangkan film, layar tancep biasanya menyuguhkan video karaoke dangdut. ramai sekali.

hari minggu, kami pulang. kami berpamitan dengan pemilik homestay pa jani dan istri serta anak2nya. sepertinya bayu yg paling terguncang karena dia harus berpisah dengan motor kesayangannya, motor yg lebih tua dari bayu, motor pa jani.
bayu & motor pa jani
ikhsan mendapat predikat paling terguncang ke-2 karena dia tidak juga menemukan jodoh di karimun jawa.
kumenanti seorang kekasih
sedangkan saya paling terguncang nomer 3 karena harus pulang bersama 2 orang yang sedang terguncang jiwanya…

karena angin masih kencang, kapal lebih terombang ambing hari itu dibandingkan saat berangkat. alhamdulillah kami begadang tadi malam sambil bernyanyi diiringi petikan gitar dan bongo, jadinya kami bisa tidur di kapal. sampai di jepara, saya dan ikhsan berpisah dengan bayu. dia langsung menuju ke jakarta, sedangkan kami ke bandung. bayu beruntung dia masih mendapatkan tiket busnya. sedangkan kami tidak, alhamdulillah kami ditawarkan oleh sang supir untuk duduk di kursi supir cadangan, jadi penumpang gelap, dengan bayaran sama, tanpa karcis, tepat di sebelah wc.
jadi, tips terakhir: usahakan begadang sebelum hari kepulangan, dan belilah tiket pp alias pergipulang, sehingga tidak kehabisan tiket dan duduk di sebelah wc.

sebenarnya masih banyak detil2 yg ingin saya ceritakan, tapi tidak bisa karena keterbatasan ingatan, waktu, dll. pesan saya, kalau anda punya waktu uang dan sedikit uang lebih, cobalah berkunjung juga ke karimun jawa. ajiiiiib..