kucing dan singa

kucing. pada umumnya kucing adalah binatang. tepatnya binatang yang kerjaannya hanya tidur, makan, main, dan melakukan kegiatan-kegiatan aneh yang tanpa tujuan. kucing biasanya tidak seperti anjing yang bisa dilatih untuk menjaga rumah, mengendus bahan peledak, bermain lempar tangkap benda, dan berburu.

apabila kamu menyayangi anjing, memberinya makan, dan tempat tinggal yang nyaman, maka dia akan menganggapmu sebagai tuan. tapi bila kamu menyayangi kucing, memberinya makan, dan tempat tinggal yang nyaman, maka dia akan menganggap dirinya sebagai tuan.

kendati demikian, kucing mengajarkan kita bahwa meskipun sesuatu itu terlihat kurang bermanfaat, bahkan kadang cenderung kurang ajar, tapi bisa tetap populer dan banyak peminatnya. bukan main-main, peminat kucing ada yang berasal dari kalangan selebritis, ilmuwan, dan juga nabi.

selain dari pada itu, di tanah air kita ini, ada air yang di depannya dibubuhi nama dari salah satu kerabat kucing, yaitu singa.

singa air.

apabila ada teman, atau saudara yang penerbangannya ditunda, maka akan terjadi dialog seperti ini:

versi 1
q: pesawatnya apa?
a: citylink/garuda/sriwijaya/air asia
q: oo.. sabar ya..

versi 2
q: pesawatnya apa?
a: singa air
q: yaa.. pantesan,, emang tu singa air sering banget ditunda. dulu ada teman cerita, katanya mertua sepupu dari kakak pertama tetangganya mpu gandring juga pernah ditunda sampai berjam-jam. bla bla bla.

ya, orang-orang di kota dan di desa sudah paham benar bahwa citra dari singa air adalah sering ditunda. selain itu, terdapat pula keluhan-keluhan lainnya, seperti pelayanan cuek, kondisi pesawat tidak bugar, perlakuan pada bagasi yang serampangan, jarak dari ruang tunggu ke pesawat terlalu jauh, dan lain-lain. seolah-olah tidak ada sisi baik dari singa air. padahal tidak demikian adanya. terbukti, di kala beberapa maskapai lain gulung tikar, singa air tetap bertahan, dan masih ada saja orang yang mau jadi penumpangnya. termasuk saya. berikut ini kisah pengalaman saya terbang dengan singa air.

beberapa hari yang lalu, saya hendak bertolak ke kota pekanbaru dari bengkulu bersama anak & istri. tidak ada jalur penerbangan langsung dari bengkulu ke pekanbaru, sehingga kami harus transit dulu di kota batam. 11.05 adalah jadwal penerbangan yang tertera di tiket. makanya kami berencana berangkat dari rumah pukul 09.30.

sesaat sebelum berangkat, tepatnya pukul 09.22, tiba-tiba ada telepon dari orang yang mengaku sebagai staff singa air. dia bilang penerbangan yang ke batam ditunda 2 jam, dan ada kemungkinan nanti connecting flight dari batam ke pekanbarunya terlalu mepet. jadi dia menawarkan ganti ke penerbangan yang ke jakarta jam 10 ini. nanti dilanjutkan lagi dari jakarta ke pekanbaru.

kondisi kami yang masih di rumah, dan tidak bisa melakukan teleport ke bandara dalam sekejap, serta waktu tunda yang dikatakan hanya 2 jam, ditambah lagi belum tentu di jakarta nanti pesawat tidak ditunda lagi, membuat saya menolak tawaran ganti penerbangan, dan memutuskan untuk menunggu saja pesawat ke batam. selain itu, istri saya juga menyarankan untuk tetap berangkat ke bandara saat itu juga, karena bisa saja itu telepon dari orang yang sekedar mengaku-ngaku sebagai staff singa air. benar juga, batin saya.

sesampainya di bandara, ternyata penerbangannya memang ditunda. pesawat yang ke jakarta pun telah berangkat. tinggallah saya yang menunggu di kursi bandara bersama istri dan anak kami yang masih berumur 11 bulan kurang 2 hari, serta penumpang lainnya.

pada pukul 10.58, kembali saya mendapat telepon dari staff singa air. dia bilang penerbangannya ditunda lagi. tak lupa ia menambahkan bahwa kami akan diinapkan semalam di batam karena connecting flight dari batam ke pekanbaru sudah tidak terkejar lagi sore ini. sehingga kami baru bisa berangkat lagi dengan penerbangan pagi esok hari. akhirnya pesawat kami pun baru berangkat sekitar pukul 14.30.

setelah mendarat di batam, kami disuruh menunggu dekat tempat lapor transit oleh staff singa air di bandara hang nadim. hanya di kursi tunggu yang menempel ke dinding, tanpa diberikan makanan, snack, atau sekedar minum. cukup lama kami menunggu di sana, tanpa tau menunggu apa. ternyata dia pergi mencarikan barang bagasi kami, yang kemudian hanya dibawakan 2 dari 3.

koper istri saya raib.

petugas itu bilang, kopernya sudah dicari ke mana-mana tidak ada. tidak ada di tempat bagasi, tidak ada di pesawat, tidak ada di batam, kemungkinan masih di bengkulu. jadi, besok akan langsung dikirimkan lagi. saya disuruh lapor di lost & found singa air di pekanbaru besok. 1 dari 2 barang yang ditemukan itu kami bawa ke hotel, 1 lagi dititipkan di bandara karena tidak diperlukan di hotel nanti.

kemudian kami diantarkan ke hotel dengan taksi bandara. di tengah-tengah perjalanan ke hotel, pada pukul 17.05 saya coba menelepon ke nomor staff singa air bengkulu tadi pagi, untuk menanyakan koper istri saya. dia bilang mau ditanyakan dulu ke bagian bagasi, nanti akan ditelepon lagi.

17.20 kami sampai di hotel horison ultima king’s batam. sebuah hotel yang terbilang cukup mewah, karena menyandang jabatan bintang 4. kalau di militer itu berarti pangkatnya sudah jenderal. lumayan sekali bisa menginap gratis di situ. pasti akan nikmat rasanya andai koper istri saya yang berisi pakaian tidak raib.

saat mengurus check in hotel, resepsionis memberitahukan bahwa besok pagi pukul 06.30 kami akan diberangkatkan ke bandara. sembari meng-iya-kan, saya juga tanyakan padanya di mana toko tempat membeli pakaian. dia bilang ada pusat perbelanjaan terbesar di batam namanya nagoya hill shopping centre, naik taksi dari hotel sekitar 60 ribu. kalau mau gratis, kebetulan ada jadwal shuttle car hotelnya yang ke sana pukul 17.30 nanti.

tak pelak, kami hanya bisa turun ke kamar (ya, turun, lobi hotel ini ada di lantai 6), meletakkan barang, dan langsung pergi lagi. saat di kamar, istri saya menyempatkan membuat bubur instan untuk makan malam anak kami.

di perjalanan, tepat pada pukul 17.36, staff singa air bengkulu menelepon saya lagi. dia bilang kopernya sudah berangkat ke batam tadi, laporan dan datanya lengkap semua. kontan hal itu memantik emosi saya karena kata staff singa air batam tadi, kopernya tidak ada di batam, masih ketinggalan di bengkulu. sedangkan, yang di bengkulu bilang sudah berangkat. masa tidak ada kesamaan informasi antar sesama staff singa air. saya sebagai penumpang pastilah merasa bingung, cemas, dan ketar-ketir. akhirnya dia bilang nanti akan di-follow up lagi.

di nagoya hill shopping centre, kami langsung mencari departemen store. saya dan istripun bagi tugas. saya menunggu di bangku luar departemen store bersama anak kami yang lagi tidur (dia tertidur di mobil tadi), lalu istri saya yang mencarikan pakaian untuk kami malam ini dan besok.

selesai belanja, hari sudah beranjak malam, kami pun memutuskan untuk sekalian makan di sana. tak sulit mendapatkan makanan yang enak di nagoya hill shopping centre. food court-nya bagus dan rapi. selain itu banyak juga gerai yang sudah tak asing lagi di mata, telinga, dan lidah. saya memesan sapi saos tiram dan es lapangan tembak, sedangkan istri memesan ayam rica-rica dan jus wortel-jeruk tanpa gula, untuk anak kami.

namun anak kami rupanya tidak mau makan bubur instan. biasanya istri saya memang memasak sendiri nasi tim di rumah, lengkap dengan sayur dan proteinnya.

lalu istri saya bilang, makanannya dibawa ke hotel saja, karena di hotel ada bubur instan dengan rasa lainnya, barangkali anak kami mau. sembari saya menunggu pesanan siap, istri saya membawa anak kami jalan-jalan ke sekitar supaya tidak rewel. tiba-tiba mereka menemukan gerai yang menjual bubur ayam. istri saya pun memesan bubur polos. sayangnya, anak kami tetap tidak suka bubur itu. hanya sedikit yang dia makan.

lalu kami pun memesan taksi untuk pulang ke hotel, karena shuttle car hotelnya sudah duluan kembali. petugas taksinya bilang tarif ke horison ultima king’s adalah 70 ribu rupiah. saya tidak tawar lagi.

sesampainya di hotel, istri saya langsung membuatkan bubur instan dengan rasa yang berbeda untuk anak kami. syukurlah dia mau juga meskipun tidak sampai habis. selain bubur, kami berikan juga biskuit makanan sampingannya. setelah makan dan beres-beres, kami sholat jama’ magrib dan isya. kemudian menelepon keluarga di bengkulu, minta tolong dikonfirmasi secara langsung ke kantor singa air di bengkulu besok pagi tentang misteri keberadaan koper.

keesokan subuhnya, kami langsung sibuk mempersiapkan diri, anak, dan barang-barang untuk perjalanan yang masih harus berlanjut. tadi malam belum bisa dibereskan semua karena pakaian untuk tidur, alat-alat mandi, serta kosmetika, baru bisa disusun pagi ini. setelah mandi, siap-siap, dan beres-beres, barulah kami bisa naik lagi ke tempat sarapan.

sarapan pagi di hotel bintang 4 tentulah mewah. ada berbagai macam pilihan untuk kami yang dewasa, tapi tidak untuk anak bayi. saya dan istri makan nasi hainan sepiring berdua. untuk anak, kami berikan bubur instan, bubur polos, kue, pancake, omelet, dan buah-buahan. pokoknya apapun yang ada, yang tidak begitu berbahaya untuknya, maka kami berikan saja supaya perutnya tidak kosong. maklum darurat.

setelah sarapan, kami dibawa ke bandara sekitar pukul 07.00 pagi. molor setengah jam dari waktu yang dijanjikan. ada miskomunikasi antara kami, petugas resepsionis, dan supir dari hotelnya. petugas resepsionis menyuruh kami sarapan dulu, sedangkan supir menunggu di lobi. jadi terjadilah aksi saling tunggu antara kami di tempat sarapan, dengan supir yang mengira kami masih di kamar, padahal lobi dan tempat sarapan letaknya berdekatan.

setibanya di bandara, saya melapor ke kantor singa air yang di luar. katanya langsung masuk saja untuk check in. ketika di ruang keberangkatan, sebelum check in, saya tanya dulu ke petugas lainnya tentang barang kami yang dititipkan, dan barang yang masih belum ketemu. katanya coba tanya ke tempat transit kemarin. kemudian kami bertiga mendatangi tempat itu. kata petugas di sana, barang yang dititipkan kemarin sudah dimasukkan ke pesawat, tinggal check in. namun koper yang raib masih belum jelas keberadaannya. kembali saya sedikit emosi dengan petugas di sana, dan meminta nomor kontaknya untuk jaga-jaga apabila nanti di pekanbaru barang kami masih tidak ada.

tak lama setelah check in, kami mendapat kabar dari keluarga di bengkulu bahwa sudah ada klarifikasi dari pihak singa air bengkulu. ternyata kopernya memang sudah dikirim, tapi bukan turun di batam, melainkan diikutkan lagi pada penerbangan ke padang sore kemarin. jadi, koper tersebut akan dikirim lagi dari padang ke pekanbaru, via batam hari ini. petugasnya bilang, berbarengan dengan pesawat yang akan kami tumpangi ke pekanbaru nanti, lengkap dengan nomor penerbangannya yang memang sama. kami pun menjadi sedikit lega.

sampai di pekanbaru, saya pun menunggu barang-barang bagasi dengan cemas-cemas harap. 1 jam lebih kami menunggu bagasi itu keluar semua. ya benar, 1 jam lebih. bahkan waktu tempuh pesawat dari batam ke pekanbaru saja lebih cepat dari itu. hingga salah seorang petugas berteriak “habis” dari balik tirai tempat bagasi-bagasi itu muncul, saya masih belum bertemu dengan si koper yang raib. selain itu ada beberapa orang dari padang yang transit di batam, juga kehilangan semua barang bagasinya.

huff.. serasa tak percaya, kembali saya harus berurusan dengan petugas lost & found singa air. kali ini saya pun masih harus menjelaskan panjang lebar tentang kronologi kejadian dari bengkulu kemarin. sambil menunggu petugas itu mencari-cari, saya pun ikut-ikutan mencari-cari lagi ke sekitar tempat bagasi keluar. akhirnya dia mengatakan bahwa barangnya baru akan dikirimkan melalui penerbangan berikutnya yang akan tiba di pekanbaru sekitar jam 3 sore nanti. kalau sudah sampai, dia akan telepon, begitu janjinya.

waladalah.. kalau memang belum dikirim, harusnya tadi ga usah bilang barangnya barengan, pake menyebut nomor penerbangan segala. seakan-akan sudah yakin benar. jadinya waktu saya terbuang lagi 1 jam lebih gara-gara menunggu sesuatu yang tidak ada. dan kami bersama anak bayi!

oke. terimakasih sudah mau baca sampai sini. capek bacanya? kami lebih capek lagi. capek jiwa dan raga. 2 hari itu kami benar-benar dibuat bagaikan sedang angkat barbel sambil naik roller coaster di samping orang yang belum mandi 13 hari. ada senang, ada sedih, ada lelah, ada kesal, ada waswas, ada jijik, ada kecewa, ada lega, semua campur aduk jadi satu. meski demikian, banyak pelajaran yang kami dapatkan dari pengalaman tersebut. alhamdulillah akhirnya bahagia, istri saya dan kopernya bertemu kembali sore itu sesuai yang dijanjikan.

dari pengalaman kami tersebut, bisa dilihat bahwa singa air memang ada kekurangannya, tapi masih punya kelebihan juga. sebagian orang mungkin ada yang menganggap pelayanan singa air yang seperti tidak menghargai penumpang, waktu, dan barang itu sebagai kesalahan-kesalahan yang selalu berulang alias tidak pernah ada perbaikan. sementara sebagian lainnya tetap memakai jasa singa air sambil berdalih “terpaksa, tidak ada pilihan lain”. kendati demikian, kalau ditanya apakah saya jera naik singa air? tidak juga. apakah orang-orang jera naik singa air? mungkin. namun singa air tetap ramai peminat. sama seperti kucing di awal cerita ini. ataukah singa air ganti nama saja jadi kucing air?

bonus. hikmah dari perjalanan di atas yang bisa kami petik:
1. saya punya keinginan untuk mengajak anak dan istri liburan dan menginap di batam. ternyata kesampaian tanpa direncanakan.
2. sebaiknya pakaian tidak disimpan dalam satu koper saja, tapi ada juga pakaian persiapan yang disimpan di tas yang lain.
3. selama ini biasanya kami hanya membawa satu ransel dan satu tas bayi untuk ditenteng (selain barang bagasi) ketika akan menempuh perjalanan jauh. sepertinya akan kami ganti dengan 2 ransel saja, dengan salah satu ransel berukuran lebih besar.
4. barangkali di hotel bisa numpang masak bubur, tapi kami belum coba karena buru-buru dan panik. lain kali, mau coba tanya.