review conference rekling

SEWERAGE AND DRAINASE

alasan utama pemisahan penggunaan sistem terpisah
1.kualitas limbahnya
2.kuantitas limbahnya

faktor umum perancangan sistem penyaluran air
1.topografi
2.penentuan scope daerah yg mau dilayani
3.penentuan konfigurasi jaringan : terpisah ato gabungan
4.lokasi sungai & ipal

faktor perancangan sistem penyaluran air limbah
1.hitung dan prediksi volume air limbah. setelah itu tentukan diameter
2.utk ngitung: rumusnya liat slide katanya, yg 80%xorangxair

faktor penting perancangan sistem pengumpul air hujan
1.hitung dan prediksi volume air hujan. setelah itu tentukan diameter
2.utk ngitung: rumusnya liat slide jga, yg q= cai

======

PENGOLAHAN SAMPAH DAN B3

limbah:
semua buangan hasil dari aktivitas hewan atau manusia yg berbentuk sludge, padat, cair, atau gas yang dibuang krn tdk dibutuhkan lagi

pengolahan & penyingkiran limbah:
1.kimiafisika (cth: air stripping, carbon adsorption, menbrane process)
2.biologi (fase liquid, slurry, solid)
3.stabilisasi (ditambah zat additive, misal utk mengurangi tingkat toksisitasnya)
4.solidification
5.pembakaran
6.landfill (dikubur, ada 3 jenis tergantung lapisannya, ada kriteria pemilihan tempat: ga boleh daerah resapan air, bebas banjir, bukan kawasan lindung)

uji karakteristik limbah b3:
LBRRIK (mudah meLedak, mudah terBakar, Reaktif, beRacun, Infeksi, Korosif)

pengujian toksikologi gmn sifat akut dan atau kronik si limbah:
akut efek spontan, kronik efek akumulatif

pengelolaan limbah b3:
1.reduksi – mengurangi
2.penyimpanan – klo mo nyimpen B3, harus dikasi simbol/dikasi label yang menyatakan jenis dan karakteristik limbah
3.pengumpulan – harus memperhatikan karakteristik limbah, trus tempatnya harus kedap air dan disesuaikan dengan jenis limbahnya
4.pengangkutan – dilakukan dengan alat khusus dan disertai dokumen limbah B3
5.pemanfaatan – recovery, reuse, recycle
6.pengolahan – liat di atas
7.penimbunan – kriteria lokasinya sama dg pengumpulan, tapi ada kriteria tambahan buat tanah: permeabilitas tanahnya max 10^-7 cm/det

pelaku:
HUAMON (pengHasil, pengUmpul, pengAngkut, peManfaat, pengOlah, peNimbun)
1.penghasil : wajib mereduksi, mengolah (sendiri ato outsource), menimbun, wajib bikin dokumen B3 dan diserahkan ke pengumpul/pemanfaat/penimbun, serta instansi terkait dan bupati/walikota
2.pengumpul : bikin/nyimpen dokumen B3, diserahkan ke instansi terkait, menyimpan paling lama 90 hari
3.pengangkut : harus punya izin, disertai dengan dokumen B3
4.pemanfaat : melakukan recovery, reuse, dan recycle agar b3 jadi bermanfaat
5.penimbun sama pengolah g ada penjelasannya

dokumen B3:
jenis, karakteristik, jumlah B3, nama penghasil/pengangkut.pengumpul/pengolah/penimbun

tata laksana:
intinya tentang perizinan, amdal, pengawasan, perpindahan lintas batas, penanggulangan dan pemulihan, informasi dan pelaporan

======

PERMASALAHAN & KARAKTERISTIK PENCEMARAN UDARA

sistem pencemaran udara (yg gambar):
sumber emisi –pencemar–> atmosfer –pencampuran&transformasi kimia–> reseptor -> dampak

gas pencemar udara:
hidrokarbon
oksida nitrogen
karbon monoksida
asbestos dan logam2
oksidan photokimia
partikel
sulfur oksida

pemilihan alat pengendali pencemar udara harus didasarkan pada:
UEBWK
1.Ukuran partikel
2.Efisiensi penyisihan
3.Besarnya aliran gas
4.Waktu pmbersihan
5.Karakteristik khusus partikel

diagram pengendali pencemaran udara:
gas yg ada di udara -> mengurangi partikulat pencemar -> mengurangi gas pencemar -> gas yg aman untuk dihirup

untuk menyaring partikulat pencemar: SCCED/WSPF (settling chamber, cyclone, ESP, dry/wet scrubbing, Precipitator, ama Filtrasi)
untuk mengurangi yang gas : filtrasi, wet scrubbing, adsorpsi, kombusi

HAP: asbebecokinmeravi
asbes, benzen, berilium, coke oven emision, inorganik arsen, mercuri, radionuclid, vinil clorid

ripuw dari inay: ——
Alat Pengendalian Pencemaran Udara

settling chamber : pemanfaatan gaya gravitasi, partikel d > 50 mikrometer
cyclone : pemanfaatan gaya centrifugal, partikel diameter 5-25 mikro meter
ESP : pemanfaatan gaya elektrostatik (ionisasi dan separasi), untuk d > 1 mikro meter

filtrasi : penyaringan partikel diameter < 1mikrometer
scrubbing : kombinasi sentrifugasi, kompaksi, dan impingement, penyisihan gas dan debu secara simultan
adsorpsi : pemanfaatan prinsip adsorpsi fisik dan kimia
kombusi : oksidasi dengan merubah pencemar menjadi CO2

——
Fenomena Pencemaran Udara

1. Long distance transport : dinamika atmosfer, dipengaruhi meteorologi dan fenomena lainnya
skala transport pencemar :
mikro (LA smog),
meso/regional (kbakaran hutan kalimantan),
makro/kontinental(global warming)

2. global warming : akibat peningkatan emisi gas rumah kaca, menyebabkan sinar gelombang panjang terperangkap
skala : global
efek : perubahan iklim, peningkatan level air laut, dsb

3. hujan asam : akibat emisi SO2 dan NOx yang tinggi. gas tersebut berubah menjadi H2SO4 dan HNO3 shg meningkatkan keasaman hujan
skala : regional – global

4. penipisan lapisan ozon : akibat emisi gas2 yg memiliki stabilitas tinggi, misalnya CFC. CFC bereaksi di lapisan stratosfer.
skala : global dan berkaitan dengan global warming

5. smog fotokimia : akibat reaksi fotokimia antar pencemar (khususnya HC dan NOx) dengan bantuan sinar matahari shg tbentuk smog
skala : lokal – regional
dampak :iritasi mata dan kulit

6. urban heat island : hanya terjadi di perkotaan. Gedung-gedung tinggi mengubah aliran udara shg terjadi gumpalan panas dan pencemar2 terperangkap di dalamnya, gumpalan tersebut terjadi dengan sendirinya, dan hanya dapat diganggu oleh angin
skala : lokal