saya, saya, matahari

assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
terima kasih kepada pembawa acara atas kesempatan yang diberikan.

di penghujung tahun ini saya terserang penyakit. biasanya kalau orang sakit batuk, masih bisa pergi sekolah. sakit pilek, masih bisa pergi kuliah. sakit kepala, masih bisa pergi bekerja. bahkan banyak juga yang meremehkan.

pas ada yang batuk dan pilek, orang bilang: “alah, cuma pilek batuk aja.. ga mau sekolah..” ternyata dia tbc, terus besoknya meninggal.
pas ada yang badannya panas, orang bilang: “alah, cuma hangat dikit aja.. ga mau kuliah..” ternyata dia dbd, terus besoknya meninggal.
pas ada yang garuk2, orang bilang: “alah, cuma panu aja.. ga mau kuliah..” ternyata dia garuk2 kepalanya bandar narkoba, besoknya meninggal.

kadang2, orang sakit itu sendiri yang memaksakan tetap beraktivitas, krn merasa masih kuat. dia juga merasa ga butuh obat dan dokter. katanya dengan dibawa beraktivitas, nanti jadi sehat sendiri. begitulah yang terjadi pada saya.

dimulai pada hari senin, saya akhirnya main futsal lagi setelah hampir 2 tahun vacuum. karena mainnya dengan orang2 yang merupakan karyawan di kantor mereka masing2, jadi jadwalnya dimulai jam 8 malam. main futsal 2 jam, pulangnya jam 10 malam lewat, disertai gerimis. besoknya kaki kaku2 sampai 2 hari.

hari rabunya, di saat kaki saya masih belum normal kembali, saya harus ke luar kota. berangkat pagi habis shubuh, di sana makan jam 10 pagi, menu: nasi padang. urusan selesai jam 3 sore, baru bisa makan siang. menunya durian. ya, durian. thok. bukan nasi.

kamisnya, saya harus berangkat lagi keluar pulau. di musim liburan seperti ini, bukan hanya jalanan yang ramai, lalu lintas di udara pun tidak sepi. banyak penerbangan yang delay, karena pesawat harus menunggu giliran terbang. jadi tipsnya, usahakan ambil penerbangan yang paling pagi. karena semakin sore penerbangannya, semakin besar delta delay-nya.

sama seperti penerbangan saya kali itu. pekanbaru-batam menghabiskan waktu 6 jam, padahal lama perjalanan cuma 40 menit. kelamaan di ruang tunggu dan ruang ambil bagasinya.

karena saya lupa tentang peak season ini, jadi saya tidak mempersiapkan makanan dan minuman. lalu saya kena maag. kemudian di sana saya makan seketemunya saja. dan menurut saya yang paling aman (baik dari segi kehalalan dan harga) itu adalah restoran padang. namun hari kedua di sana saya kena diare. siangnya kehujanan. malamnya meriang. besoknya harus kembali lagi ke pekanbaru. sampai di pekanbaru, saya kena flu dan batuk berdahak.

hari senin sebenarnya saya masih kurang fit, tapi saya paksa tetap beraktivitas. kemudian hari selasa terjadilah pemecahan rekor dalam kehidupan saya.

sekitar pukul 11 siang, ketika saya lagi duduk di depan laptop, tiba2 ada yang mengalir lembut di dalam hidung saya. saya pikir awalnya hanya ingus. ternyata lajunya lebih cepat, tidak sekental ingus, dan langsung menetes. berwarna merah darah.

selamat, kamu mimisan untuk yang pertama kalinya. dua kali saya mimisan hari itu, sekali lagi sore sekitar jam setengah 6.

sekarang hari kamis, kemarin saya sudah tidak mimisan lagi. tapi sekitar mata kanan saya terasa sakit di dalamnya seperti dipukul orang. dan jalan pun masih terasa terombang ambing seperti baru turun dari kapal laut. masih belum tau karena apa. mohon doanya saja untuk yang terbaik.

ngomong-ngomong, “saya, saya, matahari” kalau dinggriskan jadinya “me, me, sun.” cara membacanya: mimisan.

sekian terima kasih, nama saya husein. wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.