kesalahan lebaran


setelah mengalami beberapa kali lebaran, saya mengamati ada suatu kesalahan yang sering dilakukan oleh orang, baik itu orang awam, maupun public figure, di suasana hari raya.

pada saat malam hari raya, kita disunnahkan untuk mengucapkan takbir yang bacaannya adalah sebagai berikut:

اللهُ أكْبَرُ, اللهُ أكْبَرُ, اللهُ أكْبَرلا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ

perhatikan di akhir bacaan di atas, tulisannya jika ditransliterasikan makan akan menjadi: wa lillahilhamdu. kalimat tersebut terdiri dari tiga frasa, yaitu: “wa“, “lillahi“, dan “(a)lhamdu“. huruf alif di depan kata “alhamdu” melebur, sehingga menyatu jadi “lillaHILhamdu”. untuk lebih jelasnya, silakan dengarkan di salah satu video takbiran berikut:

banyak orang yang keliru memisah kalimat tersebut menjadi: “walillah.. ilham”, ditambah lagi menggunakan huruf “ha besar” (ه) bukan “ha pedas” (ح) seperti yang seharusnya, sehingga mengubah makna kalimat tersebut.

itu baru dari takbir yang versi pendek, untuk takbir yang versi panjangnya silakan cek sendiri ya, karena yg versi panjang biasanya hanya dibaca oleh orang-orang yang memimpin takbiran.

kesalahan selanjutnya adalah suatu yang amat fatal, yang melibatkan pemerintah, yang terjadi di lebaran idul adha, yaitu liburnya cuma satu hari. bila suatu hari nanti saya menjadi pengusaha yang bisa menekan kebijakan pemerintah, saya akan minta libur idul adha ditambah.

kalian tau tidak? memasak daging itu prosesnya lama. mau didendeng, disop, direndang, disate, ditongseng, itu waktu untuk persiapan, pemasakan, dan pemberesan alat-alat masaknya membutuhkan waktu dan energi yang banyak. belum lagi pencernaannya.

jadi tolonglah ya, kepada pak presiden, ketua mpr, dpr, dpd, menteri pendidikan, menteri tenaga kerja, gubernur, walikota, sekjen pbb, harap diperhatikan ini aspirasi saya. untuk pak prabowo, pak sandiaga, tolonglah, bapak kan pengusaha. kalau bapak tau bagaimana susahnya menyiangi daging, dan mencuci bekas peralatannya, bapak pasti paham maksud saya.

capek, pak.. lelah..

 

Leave a comment